SEJARAH SCRUM
Apa itu Scrum?
Scrum adalah suatu kerangka kerja untuk menangani masalah yang kompleks. Panduan bagi mereka yang ingin beradaptasi secara cepat dengan perubahan zaman, terutama dalam hal menyelesaikan masalah, membuat program, membuat layanan, mencari solusi secara cepat,kreatif dan inovatif.
Dulu sejarah scrum dimulai dari para software developer.
Mengapa demikian?
Karena pembuatan software merupakan pekerjaan yang kompleks, terutama ketika permintaan yang user selalu berubah ubah.
Maka dari itu, scrum itu digunakan untuk menghadapi situasi yang kompleks, situasi yang kompleks tersebut kemudian dibagi menjadi bagian kecil yang manageable.
Dari bagian yang manageable itulah pekerjaan dapat diselesaikan satu per satu secara cepat, sehingga lebih terkendali dalam mengerjakan nya.
Apa Kelebihan Metode Scrum untuk Anda?
Berikut adalah sepuluh kelebihan metode scrum bagi tim, organisasi atau perusahaan. Dalam menerapkan scrum, Anda perlu mempercayai empirisme, mencari tahu lebih lanjut tentang kerangka kerja scrum dengan menggunakannya, dan terus memeriksa dan menyesuaikan penerapan scrum Anda.
Bagaimana Scrum Membuat Kualitas Hasil Kerja Lebih Baik?
Proyek ada untuk mencapai visi atau tujuan. Scrum menyediakan kerangka kerja untuk umpan balik dan eksposur berkelanjutan untuk memastikan bahwa kualitasnya setinggi mungkin. Scrum membantu memastikan kualitas dengan praktik berikut:
Mendefinisikan dan menguraikan persyaratan tepat pada waktunya sehingga pengetahuan tentang fitur produk se-relevan mungkin.
Memasukkan pengujian harian dan umpan balik pemilik produk ke dalam proses pengembangan, memungkinkan tim pengembangan untuk mengatasi masalah saat masih baru.
Peningkatan hasil tim scrum (produk atau layanan) secara teratur dan berkelanjutan melalui tinjauan sprint dengan pemangku kepentingan.
Melakukan sprint retrospective, memungkinkan tim scrum untuk terus meningkatkan faktor-faktor khusus tim seperti proses, alat, hubungan, dan lingkungan kerja.
Menyelesaikan pekerjaan menggunakan definisi selesai yang membahas pengembangan, pengujian, integrasi, dan dokumentasi.
Benarkah Scrum Mempercepat Pekerjaan?
Scrum telah terbukti memberikan nilai kepada pelanggan akhir 30 hingga 40 persen lebih cepat daripada metode tradisional. Penurunan waktu ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
- Inisiasi pengembangan lebih cepat karena fase dokumentasi di awal proyek waterfall (yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan) tidak digunakan.
- Product owner yang baik secara progresif dapat menguraikan permasalahan dengan “tepat waktu”.
- Persyaratan dengan prioritas tertinggi dipisahkan dari item dengan prioritas lebih rendah.
Mengapa Scrum Bisa Lebih Meningkatkan Visibilitas dan Eksposur?
Pada proyek scrum, setiap anggota tim proyek (termasuk tim scrum dan product owner) memiliki kesempatan untuk mengetahui bagaimana proyek berjalan pada waktu tertentu.
- Transparansi dan visibilitas menjadikan scrum model eksposur untuk membantu tim proyek mengidentifikasi masalah secara akurat.
- Serta dapat memprediksi lebih akurat bagaimana proses yang berjalan seiring kemajuan proyek.
- Melakukan komunikasi yang terbuka dan jujur di antara tim scrum, product owner dan siapa pun dalam organisasi yang ingin mengetahui tentang suatu proyek.
- Scrum harian yang memberikan wawasan harian tentang kemajuan langsung dan hambatan tim pengembangan.
- Pertemuan harian di sekitar papan tugas memungkinkan pengembang untuk mengatur diri sendiri dan mengidentifikasi tugas dengan prioritas tertinggi untuk hari itu.
- Menggunakan informasi dari rapat scrum harian, bagan burn-down sprint, dan papan tugas memungkinkan tim proyek untuk melacak kemajuan sprint individu.
Cara Scrum Mengurangi Resiko
Scrum dapat membantu mengurangi risiko kegagalan suatu proyek.
Risiko seperti apa?
Pemilik bisnis menghabiskan banyak waktu dan uang tanpa adanya pengembalian investasi. Hal ini tentunya adalah risiko utama yang ingin dihindari pemilik usaha.
Lalu bagaimana cara scrum bisa mengurangi risiko ini?
Scrum menuntut tim untuk memberikan hasil produk lebih awal dan Scrum juga memaksa tim untuk gagal lebih awal jika mereka mungkin akan gagal.
Secara praktik, sistem scrum mengarahkan tim untuk melakukan hal berikut:;
- Menyelesaikan hal yang berisiko tertinggi terlebih dahulu dan memberikan waktu untuk mengatasi masalah atau gagal lebih awal dan tidak mahal.
- Memiliki proyek yang berfungsi dengan sistem sendiri, sehingga meskipun proyek dihentikan, tim tetap dapat melanjutkan proyek di masa yang akan datang.
- Memberikan umpan balik yang konstan tentang produk dan proses.
Metode Scrum
Metode Scrum membagi proses development menjadi beberapa Sprint.
Di bawah ini penjelasan tahap-tahap pengembangan software dengan menggunakan metode Scrum :
Product Backlog
Bagian pertama ini adalah kumpulan dari hal-hal yang diperlukan dan yang harus tersedia dalam produk. Produk backlog berada dalam tanggung jawab product owner.
Product Backlog adalah daftar utama dari semua fungsi yang diinginkan dalam produk.
Metode Scrum tidak mewajibkan dokumentasi semua persyaratan pada awal proyek.
Sprint Backlog
Perencanaan Sprint dilakukan dalam pertemuan atau meeting antara product owner dan tim developer yang akan bekerja sama untuk memilih product backlog untuk dimasukan ke dalam proses sprint. Hasil dari pertemuan tersebut yaitu Sprint Backlog.
Sprint
Sprint merupakan suatu kerangka waktu yang berdurasi paling lama 1 bulan untuk mengembangkan produk yang akan dirilis. Di dalam Sprint terdapat 2 bagian pekerjaan :
a. Pertemuan Harian (Daily Standup Meeting)
Merupakan pertemuan dimana setiap 24 jam (1 hari), tim pengembangan bertemu untuk membahas proses pengembangan produk.
b. Refleksi Sprint
Merupakan pertemuan yang dilakukan setiap bulannya, yang bertujuan untuk membahas hal dari Sprint Backlog yang telah berjalan dan telah berhasil dikerjakan, serta dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk pada Sprint yang berikutnya.
Increment
Increment adalah hasil dari Product Backlog yang sudah selesai dikerjakan pada Sprint. Di akhir Sprint, Increment harus sudah benar-benar selesai, yang berarti harus dalam keadaan yang useable.
Tahapan Metode Scrum
Dalam proses Scrum, terdapat beberapa tahapan utama yang perlu diketahui. Scrum Methodology merupakan metode manajemen proyek dalam pengembangan sebuah produk. Tahapan penting dalam metode Scrum dapat diuraikan menjadi beberapa poin, yakni:
- Product Owner mendata seluruh permintaan terhadap produknya sesuai prioritasnya.
- Scrum Team memilih salah satu pekerjaan atau item dari list prioritas Product Owner. Dalam tahap ini Scrum Team menganalisis, menggali, serta merencanakan alur kerja mereka dalam menyelesaikan pekerjaan ini.
- Scrum team mengerjakan sesuai metode, bidang, dan permintaan yang telah disepakati bersama.
- Scrum Master memastikan seluruh Scrum team bekerja sesuai rencana awal.
- Di akhir waktu yang telah disediakan (sprint) atau ketika Developer Team telah menyelesaikan pekerjaannya, maka pekerjaan harus sudah siap untuk dikirim.
- Review pekerjaan Scrum Team (review product).
- Proyek dianggap selesai. Baik karena kualitas produk telah sesuai permintaan, atau karena pekerjaan sudah berada pada batas waktu yang ditentukan.
Jika Anda tertarik untuk mengimplementasikan Scrum, maka ada baiknya Anda memulai metode Scrum untuk sebuah proyek kecil terlebih dahulu.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu anda dalam memahami setiap peran serta tugas masing-masing anggota tim.
Selain itu dari metode-metode yang ada pada Scrum Anda akan mulai terbiasa untuk memiliki pola pikir sesuai porsinya.
Apa itu Scrum master
Scrum Master diibaratkan seorang guru yang mengajarkan cara kerja yang lebih kolaboratif dan menyenangkan dalam mengembangkan software.
Seorang Scrum Master memiliki tanggung jawab agar setiap orang yang menggunakan Scrum bisa memahami Scrum secara keseluruhan.
Tidak hanya aturan main nya, tapi juga pola pikir dan nilai nilai yang harus diterapkan dalam penerapan Scrum seperti komitmen, fokus, keterbukaan dan rasa hormat.
Scrum Master seorang leader, tetapi dia bukanlah leader yang memerintah atau otoriter melainkan seorang leader yang melayani Scrum Team melalui facilitation dan coaching.
Apa Peran Seorang Scrum Master itu?
Scrum Master merupakan seseorang yang membantu tim membangun produk dalam proses Scrum.
Scrum Master memastikan praktik, nilai, dan aturan dalam Scrum diterapkan secara tepat.
Selain itu, Scrum Master membantu memfasilitasi keputusan tim development yang self-organizing dan menghapus hambatan-hambatan yang dihadapi.
Di dalam organisasi, Scrum Master membantu organisasi untuk memahami Scrum dan membuat perubahan yang dapat mendukung proses Scrum.
Tugas Utama Scrum Master
Memberikan layanan kepada Tim Scrum dengan cara:
- Memberikan coaching kepada Product Owner dan Tim Development mengenai Agility dan Agile practices yang bisa meningkatkan nilai produk yang sedang dikembangkan.
- Memberikan coaching kepada Tim Development agar dapat mengembangkan software yang berkualitas tinggi dan tidak membuat technical debt di dalam software dengan menggunakan modern software engineering practices seperti: Test driven development, clean coding, continuous delivery, etc.
- Memberikan coaching kepada Product Owner mengenai perannya dan bagaimana ia dapat membuat strategi pengembangan produk, memonitor progress dan mengkuantifikasikan nilai dari produk yang dikembangkan oleh Tim Development di setiap Sprint.
- Memfasilitasi diskusi, pembuatan keputusan, dan resolusi konflik di dalam Scrum Team bila diperlukan.
- Meningkatkan flow efficiency dari software delivery process dengan cara menghilangkan hambatan dan mengoptimalkan proses kolaborasi antar anggota Scrum Team dan orang-orang yang berinteraksi dengan Scrum Team.
- Memfasilitasi diskusi dengan semua anggota Scrum Team untuk meningkatkan kualitas delivery process.
- Memastikan semua anggota Scrum Team memahami Agile principles dan Scrum values: commitment, courage, focus, openness and respect dan kaitannya dengan elemen-elemen yang ada di dalam Scrum.
Memberikan layanan kepada product owner dengan cara:
- Memfasilitasi kegiatan scrum sesuai kebutuhan.
- Membantu Tim Scrum memahami kebutuhan akan item Backlog Produk yang jelas dan ringkas.
- Memahami perencanaan produk di lingkungan kerja.
- Memastikan bahwa product owner mengetahui bagaimana mengatur Product Backlog untuk memaksimalkan nilai suatu product.
- Memahami dan melatih ketangkasan.
- Menemukan teknik pengelolaan Backlog Produk yang efektif.
Komentar
Posting Komentar