SEJARAH PROTOTYPING
METODE PROTOTYPING
METODE PROTOTYPING
Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat yang
memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system
berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah
prototype sisebut prototyping.
Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang
mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta
melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi
pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses
pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat
lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan salah satu metode
pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Model tersebut dapat berupa tiga bentuk :
1. Prototipe kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.
2. Prototipe yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari
perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan lebih
mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan, sehingga
dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.
3. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat
software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut
mirip dengan program yang akan dibuat.
Di dalam proses pengembangan, sering kali pemakai / pelanggan hanya
dapat mendefinisikan tujuan dan penggunan software yang dibutuhkan,
tetapi tidak dapat mendefinisikan secara rinci kebutuhan masukan,
pengolahan, dan keluarannya. Di sisi lain, pembuat software tidak
memiliki kepastian akan hal tersebut. Hal ini menyebabkan pengembang
kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan
interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk menyelaraskan
antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga
baik di antara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar
apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi
teknis. Dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan
sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai
dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan
mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan
pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan
kebutuhan.
Prototyping merupakan Javascript Framework yang dibuat untuk lebih
memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Metode
protyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem
informasi, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan
sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi
dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
Gambar model prototyping
Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan
menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran
bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;
2. Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili
semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar
pembuatan prototype;
3. Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:
1. THROW-AWAY
Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan
prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian
prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
2. INCREMENTAL
Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain
produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam
komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
3. EVOLUTIONARY
Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk
iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang
sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat
terbatas menuju produk final atau produk akhir.
Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut:
1. Resiko tinggi yaitu untuk masalah - masalah yang tidak
terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu,
dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.
2. Interaksi pemakai penting. Sehingga sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.
3. Waktu penyelesaian yang cepat.
4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak.
5. Sistem yang inovatif yaitu system yang membutuhkan cara
penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir.
Untuk memodelkan sebuah perangkat lunak, metode prototyping memiliki
tahapan-tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan inilah yang
menentukan keberhasilan dari sebuah software. Pengembang perangkat lunak
harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software
finalnya dapat diterima oleh pemakai. Dan tahapan-tahapan dalam
prototyping tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar
sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus
pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan
format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka
langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi
dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan
White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan
yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika
belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Berikut ini adalah jenis-jenis prototyping, yaitu :
1. Feasibility prototyping
Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
2. Requirement prototyping
Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
3. Desain prototyping
Digunakan untuk mendorong perancangan system informasi yang akan digunakan.
4. Implementation prototyping
Merupakan lanjutan dari rancangan, prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.
Teknik-teknik prototyping meliputi:
1. Perancangan Model
Perancangan awal software oleh pengembang untuk dimodelkan sebagai gambaran awal kepada user/pengguna.
2. Perancangan Dialog
Perancangan menu-menu pada software yang dibuat, dengan maksud agar user/pengguna dapat dengan mudah menggunkaannya.
3. Simulasi
Proses percobaan software kepada calon user sebelum software dinyatakan layak pakai.
Keunggulan dan Kelemahan Prototyping adalah sebagai berikut :
A. Keunggulan prototyping :
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
B. Kelemahan prototyping :
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat
lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara
keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk
jangka waktu lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga
menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk
membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut
bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Komentar
Posting Komentar